“Warna pohonnya kok biru?”
“Bukannya ini gambar kucing ya?”
“Wah, masa’ naro barangnya kaya gini sih?”
Pernahkah Ayah Bunda berkomentar seperti ini saat melihat anak sedang berkreasi?
Tak jarang komentar ini muncul sebagai bentuk ‘koreksi’ atas kreativitas yang anak lakukan. Membatasi rasa keindahan anak atas pandangan rasionalitas orang tua. Padahal, setiap anak Allah ciptakan dengan ‘sense of aesthetics’ yang membuatnya dapat merasakan dan mengekspresikan keindahan melalui indera dan imajinya.
Alih-alih berkomentar yang membuat anak menjadi berpikir ulang atas rasa keindahannya tersebut, lebih baik orang tua merawat rasa keindahan tersebut melalui berbagai aktivitas yang sesuai fitrahnya.
Apa saja aktivitas yang dapat dilakukan?
InsyaAllah kita akan membahas bagaimana “Merawat Rasa Keindahan Anak dalam Berkreativitas” dalam
Kulzoom Namil 14 bersama:
- Direktur Program di Sekolah Citra Alam, Ciganjur, Jakarta
- Co Founder dan Co Owner Sekolah Citra Alam Yogyakarta
- Penggiat Zero Waste Concept